Jumat, 08 November 2013

SAAT JAUH SAMA PACAR


Jauh sama pacar itu memang tidak begitu enak dan tidak begitu mengasikan, apalagi kalau sudah saling sibuk satu sama lain itu membuat keadaan jadi semakin jenuh banget. Gue dari lahir sampai sekarang dari mulai bisa mengenal cewek cantik dan cewek kurang cantik (jelek) selalu jauh sama pacar gue. Entah apa yang membuat gue selalu terjebak dalam keadaan yang fana ini. Menurut gue dengan keadaan yang saat ini gue alami yaitu selalu jauh sama pacar membuat gue kadang-kadang patah arah untuk menuju ke depan. Bukanya gue ini manja sama pacar enggak tapi ini fakta dan sangat manusiawi jika lo ngalamin selalu jauh sama pacar kalian.



Gue ketemu pacar itu paling cepet satu bulan sekali, itupun ketemunya paling Cuma 4-5jam aja gak lebih dari itu. Tau sendiri lah namanya kan juga masih pacaran alias hubungan illegal jadi harus bisa pandai-pandai atur waktu supaya tidak menimbulakan efek-efek kimia yang berbahaya bagi nusa dan bangsa. Maksudnya harus pitar atur waktu supaya tidak mendapat cap jelek dari orang tuanya, kalau sering suka lagunya Slank pasti sering dengar kata-kata ini. Gue itu kalau dapat pacar pasti orang pacitan, gak tau kenapa gue gak pernah dapat pacar itu orang luar pacitan. Mungkin apa karena gue ini mukanya Cuma laku di dalam pacitan aja ya. 



Yang bikin gue gak enak itu kalau pas lagi di tinggal pacar kerja ataupun pas lagi keluar, ya secara pacar gue itu udah kerja sedangkan gue sendiri masih berjungan untuk mendapatkan gelar M.Ck (mandi, cuci, kakus). Gue kalau di tinggal pacar kerja itu rasanya ada yang kurang, ya walaupun gue kadang masih bisa sms’an sama si dia tapi ngak tau juga kalau gak dengar suaranya itu kaya ada yang kurang. Mungkin semua ini karena effect sering nonton film yang alay dan lebay jadi gue ikut-ikutan alay. Mau gimana lagi kalau memang keadaanya sudah begitu, walaupun alay kan yang penting masih ada yang mau. 






Tapi gue mencoba bersabar aja dengan keadaan gue yang seperti ini, guru ngaji gue selalu ngajarin, katanya “jangan Cuma melihat ke atas, tapi juga lihatlah ke bawah” nah dari pesen guru ngaji gue waktu masih paud dulu.  Dari kata itu gue merasa seneng dengan keadaan gue saat ini karena kalau dengan melihat ke bawah maka gue juga bisa melihat temen-temen gue yang pada belum punya pacar, bahkan ada yang umurnya sampai 42 tahun tapi belum laku juga. Dari hal seperti itulah kadang gue juga bisa bersyukur walau gue selalu jauh sama pacar gue.



Gue itu paling gak bisa kalau di cuekin, entah sama pacar, temen, tetangga ataupun hewan peliharaan gue. Kadang gue di cuekin sama kambing bapak gue aja bisa sedih apalagi di cuekin sama pacar, ya bisa-bisa gue minum baigon cap lang. kan gue jarang ketemu pacar, jadi untuk mengilangkan rasa kangen gue sama pacar setiap malam gue selalu telpon dia dan gantian dia pun telpon gue, itu sudah menjadi budaya gue dan sudah turun temurun sejak jaman dahulu kala. Biasanya gue telpon sama dia kalau dia udah pulang kerja, pokoknya jam satu siang ke atas itupun kalau gue lagi gak kuliah, kalau gue pas kuliah ya terpaksa menahan nafsu telpon sama pacar.



Setiap malam pasti gue selalu ngabarin dia lewat telpon, rasanya itu kalau saling kasih kabar satu sama lain tentang apa yang dilakukan seharian itu membuat hubungan itu bisa saling menghargai satu sama lain. Walaupun tidak bisa bersama setiap hari tapi setidaknya udah tau apa yang dia lakukan selama sehari, walaupun kadang juga kabarnya tidak valid tapi yang penting udah ngabari gitu aja seneng ning ati rasane. Pacar gue itu orangnya judes banget, jadi kalau lo belum kenal sama dia lama atau ngak kenal sama dia lebih dekat mungkin kalian semua akan merasa beda dengan sifat pacar gue. Dia itu orangya cuek dan masa bodoh terhadap apa yang dia anggap tidak terlalu penting dalam hidupnya. 



Kembali pada masalah jauh sama pacar tadi, pada dasarnya jauh sama pacar itu tidak menjadikan alasan buat kita untuk tidak menjalani hubungan secara serius. Jauh sama paccar itu justru akan menbuat kita bisa lebih bersikap dewasa dan tanggung jawab, jika memang para pelaku LDR ini sudah bisa berpikir dewasa dan bijak tentang arti sebuah perjalanan cinta untuk menuju puncak kejayaan, yaitu pernikahan. Cinta yang jauh di mata tapi dekat dihati itu kadang menyakitkan kadang juga menyenangkan, menyakitkan apabila salah satu menghianati yang satunya dan akan menyenangkan apabila bisa saling melengkapi dengan keterbatasan ruang.



Gue sampai sekarang masih merasa nyaman dengan keadaan yang gue alami saat ini, gue merasa happy aja karena sampai saat ini pacar gue masih menjunjung tinggi nilai kejujuran yang selalu gue ajarin sama dia. Bukanya gue sok ngajarin pacar tapi gue Cuma ngasih jalan aja yang mana kebaikan itu harus diutamakan walau kebaikan dan kejujuran itu kadang menyakitkan. Gue selalu di ajari kejujuran oleh kedua orang tua gue jadi tidak ada salahnya kalau pesan itu juga gue saranin buat pacar gue. Lambat laun kalau memang kita serius dalam menjalani kisah ini kan pada akhirnya gue juga bakal membimbing dia, dimana gue sebagai imam dalam rumah tangga.



Gue kadang kalau pas lagi sendiri sering bepikir tentang pernikahan, gue kali ini udah yakin sama pacar gue yang ini. Gue sama dia punya komitmen karena kita sudah sama-sama dewasa jadi kita harus konsisten dalam menjalani sebuah kisah. Gue sama dia selalu ngomongin soal pernikahan jika pas lagi asik suasananya kalau suasananya gak pas paling ya juga saling cuek aja. Ya namanya juga manusia pasti semua pernah mengalami yang namanya titik kejenuhan dan itu sangat wajar sekali bagi kita semua apalagi yang masih muda. Gue harus selalu optimis walau sekarang gue jauh sama paccar, tooh gue juga masih bisa dengar suaranya dari kejauhan walaupun tak bisa melihat wajahnya dari dekat.



Apapun yang terjadi hidup itu pilihan dan pilihan itu perlu diperjuangkan untuk mencapai kesusksesan. Sekian dulu coretan dari gue hari ini, coretan kali ini emang gak nyambung dan ngawur karena gue sedikit tidak berimbang antara pikiran dan hati. Tanks


Tidak ada komentar:

Posting Komentar