Rabu, 12 Desember 2012

Pelajar berkalung parang

kau berangkat dengan penuh niat
begitu polosnya wajahmu
begitupun lugunya tatapanmu

pamitanmu untuk belajar
niatmu untuk belajar
tapi kamu bukanlah pelajar


ibumu berdo'a untukmu
bapakmu mengais rejeki untukmu
tapi kenapa kamu menjemput ajalmu

Tak ingat kata ibumu
tak ingat kata bapakmu
ingatmu adalah rayuan temanmu
hura-hura tak ada airtinya

Sebilah parang kau genggam
seuntai tali kau kalungkan
untuk melukai lawan

kamu bukanlah pelajar
kamu tak pantas diajar
dan kamu tak pantas belajar

ketika lehermu tergores parang
darah mengalir deras dijalanan
nafas tak lagi ada


nyawamu sudah hilang wahai pelajar brutal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar