Jauh
sama pacar itu memang tidak begitu enak dan tidak begitu mengasikan, apalagi
kalau sudah saling sibuk satu sama lain itu membuat keadaan jadi semakin jenuh
banget. Gue dari lahir sampai sekarang dari mulai bisa mengenal cewek cantik
dan cewek kurang cantik (jelek) selalu jauh sama pacar gue. Entah apa
yang membuat gue selalu terjebak dalam keadaan yang fana ini. Menurut gue
dengan keadaan yang saat ini gue alami yaitu selalu jauh sama pacar membuat gue
kadang-kadang patah arah untuk menuju ke depan. Bukanya gue ini manja sama
pacar enggak tapi ini fakta dan sangat manusiawi jika lo ngalamin selalu jauh
sama pacar kalian.
Gue
ketemu pacar itu paling cepet satu bulan sekali, itupun ketemunya paling Cuma
4-5jam aja gak lebih dari itu. Tau sendiri lah namanya kan juga masih pacaran
alias hubungan illegal jadi harus bisa pandai-pandai atur waktu supaya tidak
menimbulakan efek-efek kimia yang berbahaya bagi nusa dan bangsa. Maksudnya
harus pitar atur waktu supaya tidak mendapat cap jelek dari orang tuanya, kalau
sering suka lagunya Slank pasti sering dengar kata-kata ini. Gue itu kalau
dapat pacar pasti orang pacitan, gak tau kenapa gue gak pernah dapat pacar itu
orang luar pacitan. Mungkin apa karena gue ini mukanya Cuma laku di dalam
pacitan aja ya.
Yang
bikin gue gak enak itu kalau pas lagi di tinggal pacar kerja ataupun pas lagi
keluar, ya secara pacar gue itu udah kerja sedangkan gue sendiri masih
berjungan untuk mendapatkan gelar M.Ck (mandi, cuci, kakus). Gue kalau di
tinggal pacar kerja itu rasanya ada yang kurang, ya walaupun gue kadang masih
bisa sms’an sama si dia tapi ngak tau juga kalau gak dengar suaranya itu kaya
ada yang kurang. Mungkin semua ini karena effect sering nonton film yang alay
dan lebay jadi gue ikut-ikutan alay. Mau gimana lagi kalau memang keadaanya
sudah begitu, walaupun alay kan yang penting masih ada yang mau.
Tapi
gue mencoba bersabar aja dengan keadaan gue yang seperti ini, guru ngaji gue
selalu ngajarin, katanya “jangan Cuma melihat ke atas, tapi juga lihatlah ke
bawah” nah dari pesen guru ngaji gue waktu masih paud dulu. Dari kata itu
gue merasa seneng dengan keadaan gue saat ini karena kalau dengan melihat ke
bawah maka gue juga bisa melihat temen-temen gue yang pada belum punya pacar,
bahkan ada yang umurnya sampai 42 tahun tapi belum laku juga. Dari hal seperti
itulah kadang gue juga bisa bersyukur walau gue selalu jauh sama pacar gue.
Gue
itu paling gak bisa kalau di cuekin, entah sama pacar, temen, tetangga ataupun
hewan peliharaan gue. Kadang gue di cuekin sama kambing bapak gue aja bisa
sedih apalagi di cuekin sama pacar, ya bisa-bisa gue minum baigon cap lang. kan
gue jarang ketemu pacar, jadi untuk mengilangkan rasa kangen gue sama pacar setiap
malam gue selalu telpon dia dan gantian dia pun telpon gue, itu sudah menjadi
budaya gue dan sudah turun temurun sejak jaman dahulu kala. Biasanya gue telpon
sama dia kalau dia udah pulang kerja, pokoknya jam satu siang ke atas itupun
kalau gue lagi gak kuliah, kalau gue pas kuliah ya terpaksa menahan nafsu
telpon sama pacar.
Setiap
malam pasti gue selalu ngabarin dia lewat telpon, rasanya itu kalau saling
kasih kabar satu sama lain tentang apa yang dilakukan seharian itu membuat
hubungan itu bisa saling menghargai satu sama lain. Walaupun tidak bisa bersama
setiap hari tapi setidaknya udah tau apa yang dia lakukan selama sehari,
walaupun kadang juga kabarnya tidak valid tapi yang penting udah ngabari gitu
aja seneng ning ati rasane. Pacar gue itu orangnya judes banget, jadi kalau lo
belum kenal sama dia lama atau ngak kenal sama dia lebih dekat mungkin kalian
semua akan merasa beda dengan sifat pacar gue. Dia itu orangya cuek dan masa
bodoh terhadap apa yang dia anggap tidak terlalu penting dalam hidupnya.
Kembali
pada masalah jauh sama pacar tadi, pada dasarnya jauh sama pacar itu tidak
menjadikan alasan buat kita untuk tidak menjalani hubungan secara serius. Jauh
sama paccar itu justru akan menbuat kita bisa lebih bersikap dewasa dan
tanggung jawab, jika memang para pelaku LDR ini sudah bisa berpikir dewasa dan
bijak tentang arti sebuah perjalanan cinta untuk menuju puncak kejayaan, yaitu
pernikahan. Cinta yang jauh di mata tapi dekat dihati itu kadang menyakitkan
kadang juga menyenangkan, menyakitkan apabila salah satu menghianati yang
satunya dan akan menyenangkan apabila bisa saling melengkapi dengan
keterbatasan ruang.
Gue
sampai sekarang masih merasa nyaman dengan keadaan yang gue alami saat ini, gue
merasa happy aja karena sampai saat ini pacar gue masih menjunjung tinggi nilai
kejujuran yang selalu gue ajarin sama dia. Bukanya gue sok ngajarin pacar tapi
gue Cuma ngasih jalan aja yang mana kebaikan itu harus diutamakan walau
kebaikan dan kejujuran itu kadang menyakitkan. Gue selalu di ajari kejujuran
oleh kedua orang tua gue jadi tidak ada salahnya kalau pesan itu juga gue
saranin buat pacar gue. Lambat laun kalau memang kita serius dalam menjalani
kisah ini kan pada akhirnya gue juga bakal membimbing dia, dimana gue sebagai
imam dalam rumah tangga.
Gue
kadang kalau pas lagi sendiri sering bepikir tentang pernikahan, gue kali ini
udah yakin sama pacar gue yang ini. Gue sama dia punya komitmen karena kita
sudah sama-sama dewasa jadi kita harus konsisten dalam menjalani sebuah kisah.
Gue sama dia selalu ngomongin soal pernikahan jika pas lagi asik suasananya
kalau suasananya gak pas paling ya juga saling cuek aja. Ya namanya juga
manusia pasti semua pernah mengalami yang namanya titik kejenuhan dan itu
sangat wajar sekali bagi kita semua apalagi yang masih muda. Gue harus selalu
optimis walau sekarang gue jauh sama paccar, tooh gue juga masih bisa dengar
suaranya dari kejauhan walaupun tak bisa melihat wajahnya dari dekat.
Apapun
yang terjadi hidup itu pilihan dan pilihan itu perlu diperjuangkan untuk
mencapai kesusksesan. Sekian dulu coretan dari gue hari ini, coretan kali ini
emang gak nyambung dan ngawur karena gue sedikit tidak berimbang antara pikiran
dan hati. Tanks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar