kau berangkat dengan penuh niat
begitu polosnya wajahmu
begitupun lugunya tatapanmu
pamitanmu untuk belajar
niatmu untuk belajar
tapi kamu bukanlah pelajar
begitu polosnya wajahmu
begitupun lugunya tatapanmu
pamitanmu untuk belajar
niatmu untuk belajar
tapi kamu bukanlah pelajar
ibumu berdo'a untukmu
bapakmu mengais rejeki untukmu
tapi kenapa kamu menjemput ajalmu
Tak ingat kata ibumu
tak ingat kata bapakmu
ingatmu adalah rayuan temanmu
hura-hura tak ada airtinya
Sebilah parang kau genggam
seuntai tali kau kalungkan
untuk melukai lawan
kamu bukanlah pelajar
kamu tak pantas diajar
dan kamu tak pantas belajar
ketika lehermu tergores parang
darah mengalir deras dijalanan
nafas tak lagi ada
nyawamu sudah hilang wahai pelajar brutal
bapakmu mengais rejeki untukmu
tapi kenapa kamu menjemput ajalmu
Tak ingat kata ibumu
tak ingat kata bapakmu
ingatmu adalah rayuan temanmu
hura-hura tak ada airtinya
Sebilah parang kau genggam
seuntai tali kau kalungkan
untuk melukai lawan
kamu bukanlah pelajar
kamu tak pantas diajar
dan kamu tak pantas belajar
ketika lehermu tergores parang
darah mengalir deras dijalanan
nafas tak lagi ada
nyawamu sudah hilang wahai pelajar brutal